NARKOBA
KROKODIL
Narkoba
memang terbukti mengakibatkan berbagai efek mematikan bagi pecandunya, termasuk
jenis barang haram yang berasal dari Rusia ini.
Narkoba Krokodil
merupakan sebuah zat adiktif mengerikan yang akan mengubah pecandunya menjadi
mayat hidup yang berjalan. Atau, kalau bisa diibaratkan, bagi orang-orang yang
kecanduan narkoba jenis ini maka hidupnya tak lebih seperti “Zombie” lalu
berakhir pada kematian.
Lantas, seperti apa
asal-usul dan keganasan narkoba jenis krokodil ini? Narkoba jenis krokodil
memiliki efek sangat mengerikan dibanding jenis narkoba lain. Sebab, pecandu
narkoba itu bakal kehilangan daging di tubuhnya satu persatu lantaran membusuk.
Daging yang semula melekat perlahan-lahan membusuk karena digerogoti kuman, dan
dengan sendirinya terlepas sehingga tulang penderitanya terlihat.
Ide pembuatan krokodil
ini muncul, karena sulitnya memperoleh heroin di negara tersebut. Heroin sangat
sulit ditemukan, karena upaya serius Pemerintah Rusia untuk memerangi peredaran
barang haram tersebut. Harga heroin pun semakin melambung. Dari sinilah awal
mula ide dari pembuatan krokodil.
Obat ini selanjutnya
dibuat secara rumahan, karena mudahnya memperoleh bahan-bahan pembuatan
krokodil. Selain bahannya mudah, harga yang ditawarkan krokodil juga cukup
murah daripada heroin. Cukup merogoh kocek sekitar 2 poundsterling per bungkus
untuk mendapat krokodil.
Seperti disadur dari The
Independent, jika Anda menyuntikan obat ini, kulit akan berubah menjadi
kehijauan dan bersisik seperti buaya. Ini terjadi karena pecahnya pembuluh
darah dan kematian jaringan di sekitarnya.
Jika sudah begitu, cara
satu-satunya untuk mengatasi ini adalah amputasi. Jika pecandu narkoba ini
sudah sangat kecanduan, maka daging beserta kulit pengguna akan jatuh seperti
meleleh dari tubuh. Tak hanya itu, narkoba ini juga menyebabkan pneumonia,
keracunan darah, kerusakan arteri bahkan meningitis.
Krokodil diambil dari
nama jalanan di desomorfin. Krokodil merupakan zat adiktif pengganti heroin
yang sangat terkenal di Rusia. Efeknya yang 8-10 kali lebih kuat dari morfin
(zat sama yang digunakan dalam heroin). Namun, harganya jauh lebih murah
dibandingkan heroin karena bahan-bahannya mudah didapat.
Krokodil adalah narkoba
yang terbuat dari campuran senyawa, yang digunakan dalam proses pembuatan
desomorphine. Narkoba itu tidak disaring, sering mengandung konsentrasi tinggi
yodium, yang dapat mengganggu sistem endokrin.
Narkoba jenis ini
menyebabkan gangguan otot, fosfor, yang menyerang jaringan tulang, dan
admixtures berbahaya logam berat seperti seperti besi, seng, timah dan
antimony. Hasilnya, sistem saraf, ketidakseimbangan mineral, dan radang hati
dan ginjal terganggu.
Ciri
khas Pengonsumsi Narkoba Krokodil
Amat mudah
memang membedakan antara pecandu narkoba biasa dengan pecandu narkoba jenis
krokodil. Pasalnya, pecandu krokodil akan mengeluarkan aroma bau yang khas dan
tajam.
Dilansir The Independent,
Dr Artyom Yegorov dari pusat penanggulangan obat terlarang di kota Tver
mengungkapkan, pecandu Krokodil mudah dibedakan dari pecandu obat terlarang
lainnya. Selain dari koreng dan jaringan tubuh yang membusuk, juga dari aroma
badannya yang seperti bau obat.
"Itu adalah bau yodium yang memenuhi pakaiannya. Tidak ada cara lain untuk
menghilangkannya, kecuali membakarnya. Flat (rumah) yang dipakai untuk meracik
krokodil adalah tempat terburuk untuk tinggal sebab baunya tidak akan pernah
bisa hilang," ungkapnya.
Tidak heran jika bau menyengat itu melekat begitu kuat di tubuh para
pecandunya. Bagi para pecandu krokodil, kegiatan meracik krokodil ibarat
pekerjaan pokok yang bakal menyita hampir seluruh waktu dalam hidupnya.
Berbeda dengan heroin yang efeknya bisa bertahan berjam-jam, krokodil yang
harganya memang jauh lebih murah tapi efeknya 8 kali lebih kuat ini cuma
bertahan selama 1-2 jam saja.
Karena waktu yang dibutuhkan untuk meraciknya rata-rata 1,5 jam,
maka para pecandu yang ingin terus menikmati efek krokodil biasanya akan
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk meracik.
Gejala putus obat (sakaw) pada kecanduan heroin biasanya berlangsung 5-10 hari.
Setelah itu, kemungkinan kambuh masih ada tapi setidaknya rasa sakitnya sudah
berkurang.
"Tapi pada kecanduan krokodil, rasa sakitnya bisa berlangsung
1 bulan dan tidak tertahankan. Para pecandu harus disuntik penenang dengan
kekuatan ekstrem hanya untuk menahan sakitnya," jelasnya.
Berikut adalah beberapa foto para Pecandu NARKOBA KROKODIL:
Kamis, 01 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar